Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cincin Rasulullah

Al-Ishlah │ Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Anas bin Malik r.a diungkapkan: "Cincin rasulullah saw terbuat dari perak. Sedangkan permatanya dari abbessinia (Habsyi)". Hadis ini diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'id dan sebagainya, dari Abdullah bin Wahab, dari Yunus, dari Ibnu Syihab, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a. Hadist ini dikeluarkan juga oleh Bukhari dalam bab pakaian, Sahih Muslim dalam bab pakaian, Ibnu Majah dalam bab pakaian, Abu Daud dalam bab Khatam, An Nasa'i dalam bab pakaian dan Tirmizi dalam bab pakaian.

Ibnu Umar r.a. pernah berkata: "Sesungguhnya rasulullah saw membuat cincin dari perak. Maka beliau mencap (suratnya) dengan cincin tersebut dan beliau tidak memakainya." Ini diriwayatkan oleh Qutaibah dari Abu 'Awanah, dari Abu Basyar, dari Nafi', yang bersumber dari Ibnu Umar. Dari keterangan ini dikatakan bahwa cincin nabi saw dipakai sebagai pengecap surat, maka nabi tidak memakainya karena fungsinya pun lain. Atau mungkin saja pengertiannya bukan tidak dipakai tetapi jarang dipakai.

Anas bin Malik r.a. bercerita: "Cincin nabi saw terbuat dari perak. Matanyapun terbuat dari perak". Cerita ini diriwayatkan oleh mahmud bin Ghailan, dari Hafsah bin Umar bin 'Ubaid at Thanafisi, dari Zubair Abu Khaitsamah, dari Humaid, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.

Masih dari Anas bin Malik, ia menceritakan: "Tatkala Rasulullah saw hendak menulis surat kepada penguasa bangsa 'Ajam (asing), kepadanya diberitahukan: 'Sungguh bangsa 'Ajam tidak akan menerimanya, kecuali surat yang memakai cap'. Maka Nabi saw dibuatkan sebuah cincin (untuk cap surat). Terbayanglah dalam benakku putihnya cincin itu di tangan Rasulullah saw". Ini diriwayatkan oleh Ishaq bin Manshur, dari Muaz bin Hisyam, dari ayahnya, dari Qatadah yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.

Dari sebuah riwayat yang bersumber dari Anas bin Malik r.a dikemukakan: "Ukiran yang tertera di cincin Rasulullah saw adalah 'Muhammad ' satu baris, 'Rasul' satu baris, 'Allah' satu baris". Keterangan ini diriwayatkan oleh Muhammad bin Yahya, dari Muhammad bin Abdullah al Anshari, dari ayahnya, dari tsumamah, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.

Masih dari riwayat yang bersumber dari Anas bin Malik r.a. ia mengungkapkan: "Sesungguhnya Nabi saw, menulis surat kepada Kisra (penguasa Persia), Kaisar (Penguas Romawi di Syiria) dan Najasyi (Raja Abesinia), maka diberitahukan orang kepada beliau: 'Sungguh, mereka tidak akan menerima surat tuan kecuali dibubuhi cap'. Kemudian Rasulullah saw membuat sebuah cincin, lingkarannya terbuat dari perak, dan padanya diukir kalimat 'Muhammadur Rasulullah'.(Bukhari dalam bab pakaian, Muslim dalam bab pakaian, Sunan Abu Daud dalam bab cincin). Ini diriwayatkan oleh Nashr bin Ali al Jahdlami Abu Amr dari Nuh bin Qeis, dari Khalid bin Qeis, dari Qatadah yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.

Anas r.a mengungkapkan: "Sesungguhnya apabila Nabi saw masuk ke jamban, maka ia lepaskan cincinya". Keterangan ini diriwayatkan oleh Ishaq bin Manshur dari Sa'id bin Amir, dan diriwayatkan pulah oleh Hajjaj bin Minhal dari Hammam, dari Ibnu Juraij, dari Zuhri yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.

Ibnu Umar r.a bercerita: " Rasulullah saw membuat cincin dari perak, maka dipakailah ditangannya (jemarinya). Kemudian cincin itu berpindah tangan ke tangan Abu Bakar r.a, lalu ke tangan Umar r.a. Setelah itu berpindah pula ke tangan Utsman r.a sehingga jatuh di sumur Aris (letaknya dekat masjik Kuba). Pada cincin itu terukir kalimat 'Muhammadur Rasulullah'. Keterangan ini diriwayatkan oleh Ishaq bin Manshur, dari Abdullah bin Numair, dari Abdullah bin Umar dari Nafi' yang bersumber dari Ibnu Umar r.a. Baca juga tentang Cara rasulullah saw memakai cincin.

Posting Komentar untuk "Cincin Rasulullah"