Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tingkatan Cinta atau Marootibu al Mahabbah

Al-Ishlah │ Cinta tertinggi seorang mukmin hanya diberikannya kepada Allah swt. Cintanya kepada yang lain harus diwujudkan dalam rangka cinta kepada Allah swt. Berikut ini tingkatan-tingkatan cinta dan kepada siapa seharusnya diberikan.

1. Cinta tertinggi seorang hamba adalah penghambaan (tatayyum). Cinta yang semacam ini hanya boleh diberikan kepada Allah swt, dimana seseorang akan menghambakan dirinya dan menyembah Nya (al’ubudiyah).

2. Tingkatan berikutnya adalah kemesraan (al isyq) yang diberikan kepada Rasulullah saw dan Islam (arrasul wal islam) dengan cara meneladani ajaran beliau (al ittiba’).

3. Kerinduan (asy syauq) diberikan kepada sesama muslim yang mukmin (al mukmin) sebagai wujud kasih sayang dan cinta (ar rahhmatu wal mawaddah)

4. Empati (ash shababah) diberikan kepada sesama muslim (al muslim) karena adanya hubungan persaudaraan (al ukhuwah)

5. Simpati (‘athf) diberikan kepada sesama manusia (al insan) sebagai wujud kepedulian untuk mendakwahi agar mereka selamat di dunia dan akhirat (ad dakwah)

6. Hubungan atau tingkatan terendah adalah hubungan biasa – biasa saja atau kecendrungan semata (al ‘alaqah). Cinta pada tingkatan ini diberikan kepada semua materi al madah) di langti dan di bumi untuk dimanfaatkan sebagai fasilitas dalam rangka ibadah kepada Allah swt (al ‘ittifa’). Karenanya, betapa bodoh dan sesatnya orang yang memberikan cinta kepada sesuatu yang paling rendah (materi dunia) itu sampai pada tingkat menghambakan dirinya atau menyembah segala materi tersebut. Dalam al Qur’an surat 35 (fatir) ayat 13 – 14 Allah swt berfirman:

“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan Nya lah kerajaan. Dan orang orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa apa walaupun setipis kulit ari.

Jika kamu menyeruh mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikannmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.”

Posting Komentar untuk "Tingkatan Cinta atau Marootibu al Mahabbah"