Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MERENCANAKAN HUSNUL KHATIMAH, MERAIH BAHAGIA SAAT MENUTUP USIA.

MERENCANAKAN HUSNUL KHATIMAH, MERAIH BAHAGIA SAAT MENUTUP USIA.


Al-Ishlah │ Husnul khatimah, bahagia di usia senja siapa yang tidak mau?

Semua orang, saya kira ingin mendapatknya,termasuk anda bukan?

Bahagia itu letaknya di hati bukan di harta, hati yang lembut, hati yang selalu mengingat Allah adalah sumber kebahagian hidup.

Ada pepatah bahasa arab yang mengatakan "Bunga yang indah tidak akan tumbuh di batu yang keras" bunga yang indah hanya akan tumbuh dan berkembang di tanah yang baik.

Begitupula kebahagian tidak akan tumbuh di hati yang lalai, kasar, keras membatu.

Usia senja jangan jadi penghalang untuk semangat beribadah.

Ada kisah yang menarik buat saya, kisah ini di sebutkan dalam sunan ibnu majah 3810, hadisnya di hasankan oleh syeikh Albani.

Seorang shahabiyah bernama Ummu Hani, nama aslinya Fakhitah binti Abi Thalib binti Abdil Muthalib, kuniyahnya Ummu Hani radialhu anha.

Ia datang kepada Rasulullah dan seraya berkata:

"Ya Rasulullah, tunjukan kepadaku satu amalan, sesungguhnya diriku telah menginjak usia senja, tua, dan badanku sudah mulai lemah.

Maka berkata Rasululah "Bertakbirlah 100 kali, bertahmidlah 100 kali , bertasbihlah 100 kali.

Sesungguhnya pahala dari kalimat tersebut lebih baik di bandingkan dengan mempersiapkan 100 kuda pilihan untuk jihad fi sabililah, lebih baik di bandingkan dengan menyembelih 100 ekor unta lalu di bagikan dagingnya kepada fakir miskin, lebih baik di bandingkan membebaskan 100 budak.

*Subhanallah... membaca hadis di atas membuat pembaca yang sudah lanjut usia mestinya terus semangat dalam beribadah kepada Allah.

Jika usia anda sudah menginjak 50 tahun berhati-hatilah karena anda dalam tawanan Allah, demikian menurut salah satu ucapan ulama salaf.

Merencanakan Husnul Khatimah.

Bagaimana kita merencanakan husnul khatimah?

Ini langkah - langkahnya

1. Membiasakan mekakukan ketaatan.

Agar wafat dalam ketaatan kepada Allah, meninggal saat sujud dalam sholat, meninggal saat ribat, haji, menuntut ilmu, zikir dan ketaatan-ketaatan lainnya.

2. Membayangkan beratnya kematian atau beratnya sakaratul maut.

Sakaratul maut di rasakan seperti kambing yang di kuliti hidup hidup. (hadis sahih muslim).

Ibnu Abas menyebutkan Rasulullah bersabda, "sesungguhnya malaikat maut datang kepada kalian 70 kali setiap hari, tapi kalian tenggelam dalam gelak tawa.

Jika sehari 70 kali malaikat maut menjeguk kita itu artinya setiap 21 menit sekali malaikat maut mendatangi kita.
Sudahkah anda meyadarinya ?

3. Membayangkan mati sebelum mati.

Cara ini banyak di lakukan para ulama salaf.

4. Memohon kepada Allah dengan doa-doa agar meninggal dunia dalam keadaan istiqamah sampai akhir hayat.

5. Bergaul dengan orang orang shaleh, karena seseorang itu dengan siapa dia berkawan.

6. Meminta Taufiq kepada Allah.

7. Menjauhi akhlak dan kebiasaan buruk.

8. Melazimkan zikir pagi dan petang, jangan tinggalkan juga sayyidul istighfar.

9. Membiasakan berwudu sebelum tidur.
Agar saat nyawa kita di ambil kita dalam keadaan suci setelah berwudhu.

10. Buang jauh-jauh sifat mudah marah.

Pesan Nabi "La taghdob walakal jannah"

jika menyangkut dirimu Jangan mudah marah, kecuali masalah agama dan untukmu adalah syurga!

Mudah marah juga menunjukan rendahnya kualitas kita.

Penelitian terkini, mudah marah membuat pembuluh darah mudah pecah dan membawa pada kematian.

*Semoga kita semua di wafatkan Allah dalam keadaan husnul khatimah.

Posting Komentar untuk "MERENCANAKAN HUSNUL KHATIMAH, MERAIH BAHAGIA SAAT MENUTUP USIA."