Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kegiatan Rasulullah SAW pada saat membina masyarakat Madinah

Al-Ishlah │ Salah satu dari misi Rasulullah SAW diutus dimuka bumi ini adalah untuk membangun masyarakat yang beradab. Langkah awal yang dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah dengan menanamkan keimanan sebagai pondasi yang tangguh. Hal ini dilakukan beliau kepada kaum muslimin ketika di Makkah. Setelah kaum muslimin memiliki iman yang kuat, terutama setelah Rasulullah SAW dan sahabatnya hijrah ke Madinah, beliau mulai membina masyarakat muslim melalui kegiatan social, ekonomi, agama, serta pertahanan terutama pertahanan fisik dari serangan kaum kafir Quraisy.
 
      1.   Kegiatan Agama dan Sosial

Yang pertama dilakukan Rasulullah SAW ketika sampai di kota Madinah adalah membangun tempat peribadatan sebagai sentral pembelajaran Agama serta mempersaudarakan antara sahabat Muhajirin dan Ansar.
  • Membangun Masjid
Dalam memperkokoh masyarkat dan negara baru yaitu Negara Madinah, Nabi Muhammad SAW segera meletakkan dasar-dasar kehidupanbermasyarakat. Dasar pertama adalah membangun masjid, sebagai tempat sholat dan sarana penting untuk mempersatukan kaum muslimin dan mempertalikan jiwa mereka. Disamping itu, masjid juga sebagai tempat bermusyawarah merundingkan masalah-masalah yang dihadapi. Masjid pada masa Nabi berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Jika ditelusuri lebih lanjut ternyata pembangunan masjid digunakan sebagai pusat segala aktivitas pemerintahan, ekonomi, bisnis, dan ritual keagamaan.

Ketika pertama kali Rasulullah SAW membangun kota Madinah sebagai sebuah negara tidak terlepas dari perjuangan panjang yang melelahkan sebelumnya yang dilakukan Rasulallah SAW sebelum di Madinah. Selama 13 tahun di Madinah Rasulullah benar-benar menjadikan Aqidah dan pembentukan kepribadian Islami di kalangan sahabatnya. Pembentukan pribadi yang sempurna sesuai nilai-nilai Al-Qur’an ini tidak bias dipisahkan dari peran sentral Masjid sebagai wadah pembinaan kader-kader pejuang Islam tersebut. Rasulullah SAW lebih mendahulukan membangun masjid karena Rasulullah SAW tidak mau melepaskan diri dari nilai-nilai yang selama ini menjadi keyakinan dan ruh dari setiap individu dalam menjalankan roda pemerintahan tersebut. Ini berarti dengan dibangunnya masjid tersebut untuk pertama kalinya memberikan kejelasan, bahwa keyakinan aqidah benar-benar harus menjadi prioritas pertama dan utama jika suatu bangsa ingin maju dan makmur.

  • Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Ansar 
Langkah kedua yang dilakukan Rasulullah SAW adalah mempersaudarakan antara golongan Muhajirin dan Ansar sebagai penduduk Madinah. Langkah ini menciptakan suasana Ukhuwah Islamiyah yang kental dan yang tidak di batasioleh sekat-sekat selain agama. Rasulullah SAW mencontohkan keterikatan emosional yang tanpa batas karena seagama. Bahkan, Rasulullah SAW memperlihatkan bagaimana seharusnya hamba Allah yang baik memperlakukan saudara seimannya melebihi saudara-saudaranya yang diikat melalui tali keturunan. Akhirnya sampai disini muncullah perasaan bangga terhadap Islam yang telah mampu menembus batas-batas bangsa, suku dan budaya. 

  • Menciptakan Kedamaian
Dasar selanjutnya yang dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah dengan menghubungan tali persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam. Lebih lanjut keterikatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian yang dalam konteks hukum tata negara disebut sebagai “Piagam Madinah”. Piagam Madinah merupakan suatu bentuk perjanjian umat Islam yang diwakili oleh Rasulullah SAW dengan semua elemen masyarakat yang ada di Madinah yang mengatur pola hubungan dan jaminan pelaksanaan hak-hak dan kewajiban setiap anggota masyarakat yang tidak dikota-kotakkan lagi dengan status agama.

Akhirnya kita melihat bahwa Piagam Madinah ini menjadi strategis dalam membangun sebuah bangsa yang kokh. Dengan adanya Piagam Madinah ini, memberikan landasan persyaratan minimal adanya suatu negara dan memberikan legimitasi Rasulullah SAW sebagai pemimpin negara Madinah yang mengayomi semua masyarakat baik yang Islam maupun Non Islam.

       2.   Kegiatan Ekonomi
 
Kegiatan perekonomian yang dikembangkan Rasulullah adalah melalui perdagangan. Hal ini sesuai dengan Islam yaitu menggalakkan perniagaan atau bisnis. Dalam sejarah kehidupan Rasulullah sejak masih muda sudah berpengalaman dalam dunia perdagangan, baik bersama pamannya Abu Thalib maupun Khatijah yang akhirnya  menjadi istrinya. Keberhasilan Rsaulullah membina umat di Madinah tidak terlepas dari kegigihan, keuletan, sikap santun dan kejujuran yang di milikinya, kemudian diterapkan di masyarakatnya.

Berikut adalah prinsip-prinsip perekonomian yang dikembangkan Rasulullah saw.
  • Rasulullah melarang orang melakukan akad jual beli dengan bersumpah.
  • Memberi kemudahan dan pinjaman kepada orang yang membutuhkan.
  • Melarang melakukan monopoli ataupun menimbun barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. 
  • Menghindari unsur-unsur riba. 
  • Dilakukan dengan jujur dan benar. 
  • Bersifat kasih sayang dan pemurah dalam jual beli. 
  • Menjauhi sifat Gharar yang artinya menjual sesuatu yang tidak jelas bentuknya misalnya menjual burung di angkasa. 
  

     3.   Melakukan Sistem Pertahanan

Pertahanan pertama yang dilakukan Nabi adalah pertahanan iman. Oleh karenaitu dengan iman yang kuatakan timbul semangat dan persatuan demi membela tegaknya Islam. Demi terciptanya perdamaian di negara Madinah dilakukanperjanjian dengan orang non Islam, yang dikenal dengan Piagam Madinah.

Adapun system pertahanan Rasulullah dalam bidang militer adalah sebagai berikut.
  • Bermusyawarah dalam menentukan taktik militer.
  • Mengalahkan musuh tanpa pertempuran.
  • Meminimalkan jumlah korban. 
  • Tidak mudah marah. 
  • Pendelegasian kepemimpinan pasukan. 
  • Membawa tredisi batu tujuan peperangan, yakni jihad. 
  • Komunikasi militer yang jelas dan tegas. 
  • Selalu waspada. 
  • Tidak segan turun kebawah. 
  • Memberipujian dan bersikap adil terhadap pasukan. 

Posting Komentar untuk "Kegiatan Rasulullah SAW pada saat membina masyarakat Madinah"