Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Surat An-Naba'; Arti, Inti Sari Ayat Dan Nama Lainnya

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Al-Ishlah │ Surat An-Naba' terdiri atas 40 ayat, Dalam mushaf ditempatkan dalam urutan surat ke-78 atau surat permulaan juz 30. Termasuk golongan surat-surat Makiyyah, diturunkan sesudah surat Al-Ma'arij. Dinamai An-Naba' (Berita Besar), diambil dari kata yang terdapat pada ayat 2 surat ini, ada juga yang menambahkan kata al-'adzim, Dinamai juga "Amma yatasaa aluun" diambil dari perkataan "Amma yatasaa aluun" yang terdapat pada ayat 1 surat ini. Nama-nama lainnya adalah: surat at-Tasa'ul, juga al-Mu'shiraat, nama-nama tersebut diangkat dari ayat pertama dan kedua surat tersebut.

Kata (النبا) An-Naba' hanya digunakan untuk berita yang penting, berbeda dangan kata (خبر) Khabar yang pada umumnya digunakan juga untuk berita sepele. Bahkan sebagian ulama menyatakan bahwa berita baru dinamai naba' apabila mengandung manfaat besar dalam pemberitaannya. Penyifatan kata an-naba' dengan kata (العظيم) al-'adzim /besar/agung menunjukkan bahwa berita tersebut bukanlah hal biasa tetapi luar biasa buka saja pada peristiwanya tetapi juga pada kejelasan dan bukti-buktinya, sehingga mestinya ia tidak dipertanyakan lagi. Memang bukti-bukti tentang keniscayaan Kiamat sungguh sangat jelas.


1. Redaksi Ayat Dan Terjemahannya

Terjemahan

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? (1) Tentang berita yang besar , (2) yang mereka perselisihkan tentang ini. (3) Sekali-kali tidak;kelak mereka akan mengetahui, (4) kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui. (5) Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, (6) dan gunung-gunung sebagai pasak?, (7) dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan, (8) dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat, (9) dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, (10) dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, (11) dan Kami bangun di atas kamu tujuh buah [langit] yang kokoh, (12) dan Kami jadikan pelita yang amat terang [matahari], (13) dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, (14) supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, (15) dan kebun-kebun yang lebat? (16) Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, (17) yaitu hari [yang pada waktu itu] ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok, (18) dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu, (19) dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia. (20) Sesungguhnya neraka Jahannam itu [padanya] ada tempat pengintai, (21) lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, (22) mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, (23) mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak [pula mendapat] minuman, (24) selain air yang mendidih dan nanah, (25) sebagai pembalasan yang setimpal. (26) Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab, (27) dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya, (28) dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. (29) Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab. (30) Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (31) [yaitu] kebun-kebun dan buah anggur, (32) dan gadis-gadis remaja yang sebaya, (33) dan gelas-gelas yang penuh [berisi minuman]. (34) Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak [pula perkataan] dusta. (35) Sebagai balasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak, (36) Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia. (37) Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar. (38) Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya. (39) Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu [hai orang kafir] siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah". (40).


Redaksi

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ (١) عَنِ ٱلنَّبَإِ ٱلۡعَظِيمِ (٢) ٱلَّذِى هُمۡ فِيهِ مُخۡتَلِفُونَ (٣) كَلَّا سَيَعۡلَمُونَ (٤) ثُمَّ كَلَّا سَيَعۡلَمُونَ (٥) أَلَمۡ نَجۡعَلِ ٱلۡأَرۡضَ مِهَـٰدً۬ا (٦) وَٱلۡجِبَالَ أَوۡتَادً۬ا (٧) وَخَلَقۡنَـٰكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا (٨) وَجَعَلۡنَا نَوۡمَكُمۡ سُبَاتً۬ا (٩) وَجَعَلۡنَا ٱلَّيۡلَ لِبَاسً۬ا (١٠) وَجَعَلۡنَا ٱلنَّہَارَ مَعَاشً۬ا (١١) وَبَنَيۡنَا فَوۡقَكُمۡ سَبۡعً۬ا شِدَادً۬ا (١٢) وَجَعَلۡنَا سِرَاجً۬ا وَهَّاجً۬ا (١٣) وَأَنزَلۡنَا مِنَ ٱلۡمُعۡصِرَٲتِ مَآءً۬ ثَجَّاجً۬ا (١٤) لِّنُخۡرِجَ بِهِۦ حَبًّ۬ا وَنَبَاتً۬ا (١٥) وَجَنَّـٰتٍ أَلۡفَافًا (١٦) إِنَّ يَوۡمَ ٱلۡفَصۡلِ كَانَ مِيقَـٰتً۬ا (١٧) يَوۡمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ فَتَأۡتُونَ أَفۡوَاجً۬ا (١٨) وَفُتِحَتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتۡ أَبۡوَٲبً۬ا (١٩) وَسُيِّرَتِ ٱلۡجِبَالُ فَكَانَتۡ سَرَابًا (٢٠) إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتۡ مِرۡصَادً۬ا (٢١) لِّلطَّـٰغِينَ مَـَٔابً۬ا (٢٢) لَّـٰبِثِينَ فِيہَآ أَحۡقَابً۬ا (٢٣) لَّا يَذُوقُونَ فِيہَا بَرۡدً۬ا وَلَا شَرَابًا (٢٤) إِلَّا حَمِيمً۬ا وَغَسَّاقً۬ا (٢٥) جَزَآءً۬ وِفَاقًا (٢٦) إِنَّہُمۡ ڪَانُواْ لَا يَرۡجُونَ حِسَابً۬ا (٢٧) وَكَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا كِذَّابً۬ا (٢٨) وَكُلَّ شَىۡءٍ أَحۡصَيۡنَـٰهُ ڪِتَـٰبً۬ا (٢٩) فَذُوقُواْ فَلَن نَّزِيدَكُمۡ إِلَّا عَذَابًا (٣٠) إِنَّ لِلۡمُتَّقِينَ مَفَازًا (٣١) حَدَآٮِٕقَ وَأَعۡنَـٰبً۬ا (٣٢) وَكَوَاعِبَ أَتۡرَابً۬ا (٣٣) وَكَأۡسً۬ا دِهَاقً۬ا (٣٤) لَّا يَسۡمَعُونَ فِيہَا لَغۡوً۬ا وَلَا كِذَّٲبً۬ا (٣٥) جَزَآءً۬ مِّن رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابً۬ا (٣٦) رَّبِّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَہُمَا ٱلرَّحۡمَـٰنِ‌ۖ لَا يَمۡلِكُونَ مِنۡهُ خِطَابً۬ا (٣٧) يَوۡمَ يَقُومُ ٱلرُّوحُ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ صَفًّ۬ا‌ۖ لَّا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنۡ أَذِنَ لَهُ ٱلرَّحۡمَـٰنُ وَقَالَ صَوَابً۬ا (٣٨) ذَٲلِكَ ٱلۡيَوۡمُ ٱلۡحَقُّ‌ۖ فَمَن شَآءَ ٱتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ مَـَٔابًا (٣٩) إِنَّآ أَنذَرۡنَـٰكُمۡ عَذَابً۬ا قَرِيبً۬ا يَوۡمَ يَنظُرُ ٱلۡمَرۡءُ مَا قَدَّمَتۡ يَدَاهُ وَيَقُولُ ٱلۡكَافِرُ يَـٰلَيۡتَنِى كُنتُ تُرَٲبَۢا (٤٠

2. Intisari surat.

Pengingkaran orang-orang Musyrik terhadap adanya hari berbangkit dan ancaman Allah terhadap sikap mereka itu.
Kekuasaan-kekuasaan Allah yang terlihat dalam alam sebagai bukti adanya hari berbangkit.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari berbangkit.
Azab yang diterima orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah serta kebahagiaan yang diterima orang-orang Mukmin di hari Kiamat.
Penyesalan orang kafir di Hari Kiamat. 


3. Asbaabun Nuzul

Imam Ibnu Jarir dan Imam Ibnu Abu Hatim telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Al-Hasan yang telah menceritakan bahwa setelah Nabi saw. diangkat menjadi rasul, maka orang-orang Quraisy sebagian diantara mereka saling bertanya kepada sebagian yang lain. Kemudian turunlah ayat ini, yaitu firmanNya:

"Tentang apakah mereka saling bertanya ? Tentang berita besar." (Q.S. An-Naba: 1-2).


4. Penutup.

Surat An-Naba' menerangkan pengingkaran orang-orang musyrik terhadap hari berbangkit, ancaman Allah terhadap sikap mereka, adzab yang akan mereka terima di hari Kiamat serta kebahagiaan orang-orang beriman.


Hubungan Surat An-Naba' dan An-Nazi'at.

1. Surat An-Naba menerangkan ancaman Allah terhadap sikap orang-orang musyrik yang mengingkari adanya hari berbangkit, serta mengemukakan bukti-bukti adanya hari berbangkit, sedang pada surat An-Nazi'at Allah bersumpah bahwa hari Kiamat yang mendahului hari berbangkit itu pasti terjadi.

2. Sama-sama menerangkan huru-hara yang terjadi pada hari Kiamat dan hari berbangkit.


ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ 

“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.” 


Sebarkan !!! insyaallah bermanfaat.


Sumber:
http://www.jadipintar.com/
Tafsir Jalalain 2, hal.1251, Penerbit: Sinar Baru Algensindo
Tafsir sepersepuluh dari Al-Qur'anil Karim hal.43-44

Posting Komentar untuk "Surat An-Naba'; Arti, Inti Sari Ayat Dan Nama Lainnya"