Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tafsir Ibnu Katsir; Sesuai Al-Qur'an, Hadits, Atsar; Terbaik Dan Paling Populer.




بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



Al-Ishlah │ Tafsir Ibnu Katsir merupakan kitab paling penting dan paling agung yang pernah ditulis dalam manafsiri kitab suci al-Qur'an dan paling banyak diterima dan tersebar di tengah umat ini. Penulisnya telah menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyusunnya. Tidak mengherankan jika penafsiran beliau sangat kaya dengan riwayat (baik hadits maupun atsar), bahkan hampir seluruh hadits periwayatan Imam Ahmad yang terdapat dalam kitab al-Musnad tercantum dalam kitab tafsir ini.

Beliau pun menggunakan rujukan-rujukan penting lainnya yang sangat banyak, seningga menjadikan karya beliau ini sangat kaya akan manfaat dalam berbagai disiplin ilmu agama (seperti 'aqidah, fikih, dan lain-lain). Karenanya sangat wajar apabila Imam as-Suyuthi memujinya dan berkata: "Belum pernah ada kitab tafsir yang semisal dengannya."

1. Metode Penafsiran Ibnu Katsir

Selain itu, metode beliau dalam penyusunan kitab yang sangat bermanfaat ini adalah dengan cara menyebutkan ayat terlebih dahulu, kemudian menjabarkan maknanya secara umum, selanjutnya menafsirkannya dengan ayat, hadits atau perkataan shahabat dan Tabi'in. Terkadang beliau menjelaskan seputar hukum yang berkaitan dengan ayat, dengan dukungan dalil-dalil lain dari al-Qur'an dan as-Sunnah serta dilengkapi dengan pendapat-pendapat para ahli fikih disertai dalilnya apabila di dalam masalah tersebut terdapat perbedaan pendapat diantara mereka. Selanjutnya beliau merajihkan (memilih/menguatkan) salam satu dari pendapat mereka.

Beliau memang seorang yang ahli dalam ilmu-ilmu Al-Qur'an dan as-Sunnah, serta ilmu tentang sejarah umat-umat terdahulu dan keadaan umat yang akan datang (sebagaimana yang beliau ungkapkan dalam kitab al-Bidaayah wan Nihayah. Namun tidak bisa dipungkiri, dengan pembahasan yang panjang dan mendalam ini, maka mayoritas umat Islam yang awam di zaman sekarang ini akan merasa berat jika mereka harus membaca kitab aslinya yang tergolong rumit, terutama yang berkaitan dengan periwayatan hadits yang terkadang tidak dijelaskan oleh beliau kedudukan dan statusnya, tetapi beliau mencukupkan dengan menyebutkan mata rantai riwayatnya secara detail. Dan dalam kasus ini sangat banyak sekali terjadi.

Oleh karena itulah Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, memimpin satu tim ahli untuk meringkasnya dan membuang seluruh riwayat-riwayat hadits yang dha'if (lemah) sebagaimana hal tersebut beliau jelaskan - dalam mukadimah cetakan kedua, hingga ukurannya menjadi lebih kecil, tanpa meninggalkan pembahasan-pembahasan penting yang terdapat di dalamnya. Beliau pun memberikan judul yang sesuai bagi tiap-tiap pembahasan, serta menisbatkan setiap hadits dan ucapan - setelah diringkas - kepada rawi yang meriwayatkannya, hingga faedahnya menjadi lebih sempurna. Beliau memberi judul kitab ringkasan tersebut dengan al-Misbaahul Munir fii Tahdziibi Tafsiiri Ibni Katsir, yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul "Shahih Tafsir Ibnu Katsir."


2. Biografi Ibnu Katsir

Ibnu Katsir adalah seorang yang ahli tentang ilmu-ilmu al-Qur'an dan as-Sunnah, sejarah umat-umat terdahulu dan yang akan datang. Allah memberinya karunia berupa pandangan yang tajam dan mendalam tentang sunnatullah yang terjadi berkaitan dengan kemaslahatan, kerusakan, kemajuan, kemunduran serta kehancuran umat ini. Kitabnya, Tafsir Ibnu Katsir, merupakan kitab paling penting yang ditulis dalam masalah tafsir al-Qur'anul 'Adziim, paling agung, paling banyak diterima dan tersebar di tengah umat ini.

Beliau adalah Imam yang mulia Abul Fida' 'Imaduddin Isma'il bin "umar bih Katsir al-Quraasyi al-Bushrawi yang berasal dari kota Bashrah, Irak, kemudian menetap, belajar dan mengajar di Damaskus. Dilahirkan di Mijdal, sebuah tempat di kota Bashrah pda tahun 701 H (1302 M). 

Ayah beliau adalah seorang khatib di kota itu. Ayahnya meninggal ketika beliau baru berusia 4 tahun. Kemudian beliau diasuh oleh kakaknya, Syaikh 'Abdul Wahhab dan dialah yang mendidik beliau di usia dininya. Kemudian beliau pindah ke Damaskus, negeri Syam yand dijaga pada tahun 706 H, ketika beliau berusia 5 tahun.

3. Guru-Guru Ibnu Katsir

  • Syaikh Burhanuddin Ibrahim bin'Abdirrahman al-Fazari (Ibnul Farkah), wafat 729 H.
  • Isa bin al-Muth'im 
  • Ahmad bin Abi Thalib, (Ibnusy Syahnah)
  • Ibnul Hajjar (wafat 730 H.)
  • Bahauddin al-Qasim bin Muzhaffar ibnu 'Asakir, muhaddits Syam, wafat 723 H.
  • Ibnu Asy-Syirazi
  • Ishaq bin Yahya al-Amidi 'Afifuddin, ulama Ahafiriyyah, wafat 725 H.
  • Muhammad Ibnu Zarrad
  • Menyertai Syaikh Jamaluddin Yusuf bin az-Zaki al-Mizzi, wafat 742 H, Ibnu Katsir mendapat banyak faedah dan menimba ilmu darinya dan akhirnya menikahi puterinya.
  • Syaikhul Islam Taqiyyuddin Ahmad bin 'Abdil Halim bin 'Abdis Salam bin Taimiyyah yang wafat pada 728 H.
  • Syaikh al-hafidz, seorang ahli tarikh (sejarah), Syamsuddin Muhammad bin Ahmad bin 'Utsman bin Qayimaz adz-Dzahabi, wafat 728 H.
  • Dan ulama Mesir yang memberi beliau ijazah adalah Abu Musa al-Qarafi, Abul Fath ad-Dabbusi, 'Ali bin 'Umar as-Sawani dan lain-lain.

4. Komentar Para Ulama Mengenai Ibnu Katsir

Adz-Dzahabi: "Beliau adalah seorang Imam lagi pemberi fatwa, muhaddits yang pakar, faqih (ahli fikih) yang berwawasan luas, mufassir (ahli tafsir) dan memiliki banyak tulissan yang bermanfaat."(dalam al-Mu'jami al-Mukhashsh).

Ibnu Hajar al-Atsqalani:" Beliau selalu menyibukkan diri dengan hadits, menelaan matan dan rijal hadits, beliau adalah orang yang memiliki hafalan yang banyak, kecerdasan yang bagus, memiliki banyak karya tulis semasa hidupnya dan telah memberikan manfaat yang sangat banyak kepada orang-orang sepeninggal beliau." (dalam ad-Duraar al-Kaaminah).

Abul Mahasin Jamaluddin Yusuf Ibnu Saifuddi (Ahli sejarah): "Beliau ulama yang banyak berkarya, terus bekerja, meraup ilmu dan menulis, pakar dalam bidang fikih, tafsir dan hadits. Beliau mengumpulkan, mengarang, mengajar, menyampaikan hadits dan melulis. Beliau memiliki penelaahan yang luas dalam ilmu hadits, tafsir, fikih, Bahasa Arab dan ilmu-ilmu lainnya. Beliau mengeluarkan fatwa dan mengajar hingga beliau wafat, Beliau memiliki hafalan yang kuat dan tulisan yang bagus, ia telah mencapai puncak dalam ilmu sejarah, hadits dan tafsir.



Semoga bermanfaat.

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ 
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”




Sumber:
Shahih Tafsir Ibnu Katsir,hal. xvii dan 11-15, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir.
http://www.jadipintar.com/2015/07/biografi-ibnu-katsir-ahli-al-quran-penyusun-kitab-tafsir-paling-populer.html

Posting Komentar untuk "Tafsir Ibnu Katsir; Sesuai Al-Qur'an, Hadits, Atsar; Terbaik Dan Paling Populer."