Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Arti Surat Al-Insyiqaq, Intisari Isinya, Serta Sujud Tilawah Ketika Membacanya

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



Al-Ishlah │ Al-Insyiqaq adalah surah urutan ke-8 dalam mushaf Al-Qur'an, terdiri dari 25 ayat, termasuk golongan. surah-surah Makkiyyah diturunkan sesudah surah Al-Infithar. Dinamai "al-Insyiqaq yang terdapat pada permulaan ayat ini, yang pokok katanya "insyiqaq"

Namanya yang dikenal pada masa shahabat Nabi saw. adalah surah Idza insyaqqat as-Sama', Imam Malik meriwayatkan sebagaimana tercantum dalam al-Muwatha'nya bahwa Abu Salamah berkata: Sahabat Nabi, Abu Hurairah r.a., sujud ketika membaca surah Idza Insyaqqah as-Sama', setelah selesai Abu Hurairah menjelaskan kepada mereka bahwa Rasul saw. pun sujud ketika membacanya. Dalam beberapa kitab tafsir, begitu juga dalam Mushaf, nama tersebut disingkat sehingga menjadi surah al-Insyiqaq. Inilah satu-satunya nama yang dikenal untuk kumpulan ayat-ayat surah ini.


1. Redaksi Surat Dan Terjemahannya

Terjemahan

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Apabila langit terbelah, (1) dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh, (2) dan apabila bumi diratakan, (3) dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, (4) dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, [pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya]. (5) Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya [1]. (6) Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, (7) maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, (8) dan dia akan kembali kepada kaumnya [yang sama-sama beriman] dengan gembira. (9) Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, (10) maka dia akan berteriak: "Celakalah aku". (11) Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala [neraka]. (12) Sesungguhnya dia dahulu [di dunia] bergembira di kalangan kaumnya [yang sama-sama kafir]. (13) Sesungguhnya dia yakin bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali [kepada Tuhannya]. (14) [Bukan demikian], yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya. (15) Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, (16) dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, (17) dan dengan bulan apabila jadi purnama, (18) sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat [dalam kehidupan] [2]. (19) Mengapa mereka tidak mau beriman?, (20) Dan apabila Al Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud, (21) bahkan orang-orang kafir itu mendustakan[nya]. (22) Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan [dalam hati mereka]. (23) Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih, (24) Tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya. (25) 

Surat Al-Insyiqaq

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنشَقَّتۡ (١) وَأَذِنَتۡ لِرَبِّہَا وَحُقَّتۡ (٢) وَإِذَا ٱلۡأَرۡضُ مُدَّتۡ (٣) وَأَلۡقَتۡ مَا فِيہَا وَتَخَلَّتۡ (٤) وَأَذِنَتۡ لِرَبِّہَا وَحُقَّتۡ (٥) يَـٰٓأَيُّهَا ٱلۡإِنسَـٰنُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدۡحً۬ا فَمُلَـٰقِيهِ (٦) فَأَمَّا مَنۡ أُوتِىَ كِتَـٰبَهُ ۥ بِيَمِينِهِۦ (٧) فَسَوۡفَ يُحَاسَبُ حِسَابً۬ا يَسِيرً۬ا (٨) وَيَنقَلِبُ إِلَىٰٓ أَهۡلِهِۦ مَسۡرُورً۬ا (٩) وَأَمَّا مَنۡ أُوتِىَ كِتَـٰبَهُ ۥ وَرَآءَ ظَهۡرِهِۦ (١٠) فَسَوۡفَ يَدۡعُواْ ثُبُورً۬ا (١١) وَيَصۡلَىٰ سَعِيرًا (١٢) إِنَّهُ ۥ كَانَ فِىٓ أَهۡلِهِۦ مَسۡرُورًا (١٣) إِنَّهُ ۥ ظَنَّ أَن لَّن يَحُورَ (١٤) بَلَىٰٓ إِنَّ رَبَّهُ ۥ كَانَ بِهِۦ بَصِيرً۬ا (١٥) فَلَآ أُقۡسِمُ بِٱلشَّفَقِ (١٦) وَٱلَّيۡلِ وَمَا وَسَقَ (١٧) وَٱلۡقَمَرِ إِذَا ٱتَّسَقَ (١٨) لَتَرۡكَبُنَّ طَبَقًا عَن طَبَقٍ۬ (١٩) فَمَا لَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ (٢٠) وَإِذَا قُرِئَ عَلَيۡہِمُ ٱلۡقُرۡءَانُ لَا يَسۡجُدُونَ ۩ (٢١) بَلِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يُكَذِّبُونَ (٢٢) وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا يُوعُونَ (٢٣) فَبَشِّرۡهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (٢٤) إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَهُمۡ أَجۡرٌ غَيۡرُ مَمۡنُونِۭ (٢٥) 


2. Pokok-Pokok Isinya

1.Peristiwa-peristiwa pada permulaan terjadinya hari Kiamat.

2.Peringatan bahwa manusia bersusah payah menemui Tuhannya

3.Dalam menemui Tuhannya kelak ada yang mendapat kebahagiaan dan ada pula yang mendapat kesengsaraan.

4.Tingkat-tingkat kejadian dan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat.


3. Penutup

Surat Al-Insyiqaq mengutarkan kejadian-kejadian permulaan terjadinya hari Kiamat, bagaimana balasan amalan yang baik dan perbuatan yang buruk, dan kepastian terjadinya hari Kiamat yang ditentang oleh orang-orang kafir.

Hubungan Surat Ini Dengan Surat Al-Buruj

1.Kedua surah ini sama-sama menerangkan janji-janji Allah kepada orang-orang mukmin serta ancaman-ancamanNya kepada orang-orang yang mengingkari seruan Rasulullah saw.

2.Pada surah Al-Insyiqaq diterangkan sikap orang-orang musyrik terhadap seruan Rasulullah saw. sedang surah AL-Buruj menerangkan sikap orang-orang musyrik dan tindakan-tindakan mereka yang biasa mereka lakukan sejak dahulu terhadap orang-orang yang menerima seruan Rasul saw.


ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ 

“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.” 


Sebarkan !!! insyaallah bermanfaat.


Sumber:
http://www.jadipintar.com/
Tafsir sepersepuluh dari Al-Qur'anil Karim hal.52-53

Posting Komentar untuk "Arti Surat Al-Insyiqaq, Intisari Isinya, Serta Sujud Tilawah Ketika Membacanya"