Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aneka Kisah dan Bukti Adanya Interaksi Antara Jin dan Manusia

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



Al-Ishlah │ Jin Dan manusia walaupun sama sama tinggal dibumi mereka punya dimensi dan alam yang berbeda. Jin bisa melihat manusia sebaliknya manusia tidak bisa melihat Jin (Q.S. Al a’raaf 27). Walaupun berbeda alam namun mereka bisa saling berinteraksi satu sama lainnya karena itu Allah memberi kewajiban yang sama kepada mereka yaitu beribadah , taat dan patuh sesuai tuntunan yang diberikan Rasulullah. Jin juga sama seperti manusia diantaranya ada yang taat dan beriman, ada yang atheis, kafir, fasik, munafik, musyrik, ada yang baik dan ada pula yang jahat (Q.S.Jin ayat 11). 

Sepanjang sejarah peradaban manusia telah banyak terjadi hubungan interaksi antara golongan Jin dan manusia dalam berbagai hal. Bahkan interaksi ini sudah terjadi sejak zaman nabi Adam ketika masih di Surga dahulu. Para tukang sihir dan tukang tenung juga banyak menggunakan jasa Jin ini untuk mencuri curi berita dari langit, namun sejak turun al Qur’an mereka tidak bisa lagi mencuri berita dari langit untuk disampaikan pada tukang tenung itu. Semenjak Al Qur’an diturunkan setiap mereka berusaha mencuri berita dari langit mereka dikejar oleh panah api yang menyala (Q.S. Jin:9). 

Secara disengaja atau tidak dalam kehidupan sehari hari sering terjadi interaksi antara manusia dengan Jin, ada yang diketahui dan disadari ada pula yang tidak disadari oleh manusia yang bersangkutan. Kasus kesurupan massal maupun perorangan, penyakit non medis akibat tenung dan sihir, dukun tiban atau orang yang mendadak punya kemampuan menyembuhkan orang lain, kegiatan Rukyah dan lain sebagainya merupakan contoh interaksi antara manusia dengan golongan Jin dalam kehidupan sehari hari. Ada juga kasus interaksi yang tidak disadari oleh manusia yaitu was was dan bisikan negatif yang dibisikan jin kedalam hati dan fikiran manusia. Orang yang jiwanya lemah cenderung mengikuti bisikan bisikan ini. 


Tulisan berikut adalah bukti otentik adanya interaksi dua makhluk yang berbeda alam itu, yang bersumber dari hadits shahih yang tidak bisa dibantah kebenarannya, insyaallah.

1. Abu Hurairah Dikerjai Jin


Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan dari Abu Hurairah, katanya: Rasulullah saw. menugaskan aku untuk menjaga zakat bulan Ramadhan, tiba-tiba datang (seseorang) dan mengambil bahan makanan yang ada di situ. Karena itu aku menangkapnya, dan aku katakan kepadanya "Akan kuserahkan engkau kepada Rasulullah." Orang itu menjawab: "Aku sangat membutuhkan makanan dan aku punya keluarga, aku betul-betul sangat membutuhkan makanan." Karena itu dia kulepaskan. Esok paginya Rasulullah saw. bertanya kepadaku,"Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan tawananmu kemarin ?" 'Ya Rasulullah, orang itu mengeluh bahwa dia sangat membutuhkan makanan, dan dia mempunyai keluarga. Saya kasihan kepadanya. Karenanya dia saya lepaskan.' jawabku. "Ketahuilah, dia membohongimu, dan dia pasti akan kembali lagi," Kata Nabi saw. Aku yakin bahwa dia akan kembali karena ucapan Rasulullah saw. karena itu aku mengintainya. Ternyata dia betul-betul kembali, dan mengambil makanan. Aku menangkapnya, dan mengatakan kepadanya, 'Aku akan menyerahkanmu kepada Rasulullah saw.' "Lepaskan aku, karena aku betul-betul membutuhkan makanan, dan aku punya keluarga. Aku tidak akan kembali lagi.' katanya. Aku kasihan kepadanya. Karena itu dia kubiarkan pergi. Esok harinya, Rasulullah saw. bertanya kepadaku, : "Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan tawananmu ini?" "Wahai Rasulullah, lagi-lagi dia menyampaikan keluhannya, bahwa dia sangat membutuhkan makanan dan dia punya keluarga. Saya kasihan melihatnya. Karena itu, dia saya biarkan pergi.'


"Wahai Abu Hurairah, ketahuilah bahwa sesungguhnya dia telah berbohong kepadamu, dan dia pasti akan kembali.' Kata Rasulullah saw.


Untuk ketiga kalinya saya mengintai dia, dan dia betul-betul kembali. Ketika dia mengambil makanan, aku segera menangkapnya, lalu aku berkata kepadanya, 'Aku akan membawamu ke Rasulullah saw. Ini sudah yang ketiga kalinya. Engkau mengatakan tidak akan kembali, tetapi ternyata engkau kembali lagi.' 'Biarkan aku pergi, dan aku akan mengajarkan kepadamu kalimat yang dengan itu Allah akan memberikan manfaatnya kepadamu.' 'Apa itu?' tanyaku. 'Apabila engkau pergi tidur, bacalah ayat kursi hingga selesai. Jika engkau membacanya, niscaya engkau diberi penjaga oleh Allah, dan setan tidak akan mendekatimu hingga shubuh. katanya.


Kulepaskan dia, dan esok paginya kembali Rasulullah saw. bertanya kepadaku, 'Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan tawananmu itu?' 'Ya Rasulullah dia mengajarkan kepadaku beberapa kalimat yang dengan membacanya Allah akan memberikan manfaat kepadaku. Karena itu, dia kulepaskan.' Jawabku.


'Kalimat apa itu?' tanya Rasulullah saw.


'Dia mengatakan kepadaku bahwa jika saya pergi tidur hendaknya aku membaca ayat kursi hingga habis. Kalau aku membacanya, maka Allah akan memberikan penjaga kepadaku, dan setan tidak akan mendekatiku hingga shubuh.' (para sahabat memang sangat bersemangat dalam melaksanakan kebaikan).


Rasulullah saw. berkata kepadaku, 'Ketahuilah bahwa dia mengaku telah memberimu bacaan, sungguh itu adalah dusta. Tahukah engkau, wahai Abu Hurairah, dengan siapa engkau berbicara tiga hari berturut-turut ini?' 'Tidak' jawabku.

'Dia adalah setan,' kata Rasulullah saw.




2 Masuk Islamnya Sekelompok Jin


Jin berasal dari kata janana yang artinya tersembunyi, ia tercipta dari api. Bahwa sekelompok jin telah mengdengarkan dengan tekun bacaan ayat-ayat al-Qur'an surah Ar-Rahman yang dilantunkan oleh Rasulullah saw. ketika beliau mengimami shalat Shubuh di sebuah masjid di Bathn, Makkah, suatu tempat antara Thaif dan Mekkah. Para jin berkata kepada kaumnya setelah mereka kembali ke tampat mereka bahwa" Sesungguhnya kami telah mendengarkan bacaan sempurna yang sangat indah lagi menakjubkan kata-kata dan kandungannya. Kami belum pernah mendengar bacaan seindah itu. Ia memberi petunjuk dengan jelas lagi lembah-lembut ke jalan yang benar. Di kemudian hari, bahkan hingga kini, masjid tersebut masih berdiri dan dinamakan Masjid Al-Jinn atau juga Masjid Al-Bai'ah karena kisah para jin yang memeluk Islam tersebut.

Surat al-Jinn dan Asbaabun Nuzulnya


Kisah tersebut Allah abadikan dalam Surah Al-Jinn ayat 1-3:


قُلۡ أُوحِىَ إِلَىَّ أَنَّهُ ٱسۡتَمَعَ نَفَرٌ۬ مِّنَ ٱلۡجِنِّ فَقَالُوٓاْ إِنَّا سَمِعۡنَا قُرۡءَانًا عَجَبً۬ا (١) يَہۡدِىٓ إِلَى ٱلرُّشۡدِ فَـَٔامَنَّا بِهِۦ‌ۖ وَلَن نُّشۡرِكَ بِرَبِّنَآ أَحَدً۬ا (٢) وَأَنَّهُ ۥ تَعَـٰلَىٰ جَدُّ رَبِّنَا مَا ٱتَّخَذَ صَـٰحِبَةً۬ وَلَا وَلَدً۬ا (٣





Katakanlah [hai Muhammad]: "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan [Al Qur’an], lalu mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan, (1) [yang] memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami, (2) dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak [pula] beranak. (3).

Dalam Kitab Asbaab Nuzul diceritakan bahwa Rasulullah saw. tidak pernah membacakan al-Qur'an kepada jin, dan tidak pernah melihat merka. Ketika Rasulullah saw. bersama rombongan sahabatnya menuju Pasar 'Ukazh, sesampainya di Tuhamah, beliau dan rombongan berhenti untuk Shalat Fajar (Shubuh).Hal ini menyebabkan berita-berita di langit yang biasa dicuri stan-setan terhalang. Bahkan setan-setan itu mendapat lemparan bintang-bintang, sehingga terpaksa pulang kepada kaumnya. Setibanya di tempat kaumnya, setan-setan itu ditanya: " Apa yang terjadi sehingga kalian kembali?" Mereka menjawab: "Kami terhalang untuk mendapat berita langit, bahkan kami dikejar bintang-bintang." Kaumnya berkata: "Tak mungkin terhalang antara kita dan berita langit. Tentu ada penyebabnya. Menyebarlah kalian ke timur dan ke barat, dan carilah sebab penghalangnya." Mereka pun menyebar ke barat dan ke timur mencari sebab penghalang tersebut, sehingga sampailah sebagian ke Tuhamah, tempat Rasulullah saw. berhenti untuk melaksanakan shalat Shubuh. Mereka mendengar bacaan Rasulullah saw. serta memperhatikannya, kemudian berkata: "Demi Allah, inilah yang menghalangi kita dengar berita dari langit." Mereka pun pulang ke kaumnya dan menyampaikan kejadian itu. Mereka mengagumi al-Qur'an yang membawa mereka ke jalan petunjuk Allah, sehingga mereka pun beriman. Maka turunlah ayat 1 surah al-Jinn ini sebagai pemberitahuan kepada Nabi saw. agar kejadian tersebut diberitahukan pula kepada ummatnya.[1].
Kisah tersebut juga dikisahkan Rasulullah dalam hadits beliau dari Ibnu Mas'ud. Hadits tersebut memiliki sanadnya shahih dan diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Baihaqi. Kabar dari Rasulullah ini pun kemudian menjadi penjelasan kepada muslimin mengenai eksistensi dan kehidupan jin. [2].

Hikmah


Banyak hikmah pula dibalik kisah tersebut, diantaraya menjadi kabar bagi manusia, bahwa jin pun sebagaimana manusia, ada yang beragama Islam ada pula yang kafir. Jin merupakan makhluk Allah, maka tak layak disembah. Renungkanlah firman Allah dalam Surat Saba' ayat 40-42:


وَيَوۡمَ يَحۡشُرُهُمۡ جَمِيعً۬ا ثُمَّ يَقُولُ لِلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ أَهَـٰٓؤُلَآءِ إِيَّاكُمۡ ڪَانُواْ يَعۡبُدُونَ


"Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: "Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?"


قَالُواْ سُبۡحَـٰنَكَ أَنتَ وَلِيُّنَا مِن دُونِهِمۖ بَلۡ كَانُواْ يَعۡبُدُونَ ٱلۡجِنَّۖ أَڪۡثَرُهُم بِہِم مُّؤۡمِنُونَ 


Malaikat-malaikat itu menjawab: "Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu."


فَٱلۡيَوۡمَ لَا يَمۡلِكُ بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ۬ نَّفۡعً۬ا وَلَا ضَرًّ۬ا وَنَقُولُ لِلَّذِينَ ظَلَمُواْ ذُوقُواْ عَذَابَ ٱلنَّارِ ٱلَّتِى كُنتُم بِہَا تُكَذِّبُونَ


Maka pada hari ini sebahagian kamu tidak berkuasa (untuk memberikan) kemanfaatan dan tidak pula kemudharatan kepada sebahagian yang lain. Dan Kami katakan kepada orang-orang yang dzalim: "Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulunya kamu dustakan itu," 



3. Pengalaman Ibnu Mas'ud Diajak Nabi saw. 

Dalam kitab Tafsir Ibnu katsir diceritakan beberapa hadist yang menceritakan tentang pertemuan Rasulullah dengan rombongan jin dari Nasibin . Salah seorang sahabat Rasulullah Abdullah bin Mas’ud menceritakan pengalamannya dibawa Rasulullah ke suatu tempat. Kemudian Rasulullah membuat garis pembatas diatas tanah dan berpesan pada Abdullah bin Mas’ud untuk tidak keluar dari garis itu , apapun yang terjadi. Ia melihat Rasulullah seperti dikerubungi asap kehitaman. Menjelang subuh Rasulullah ,mendatanginya dan bertanya:” Apakah engkau melihat sesuatu?” . “Ya seperti banyak orang mengerubungimu” . Rasulullah menjelaskan :” Itu adalah serombongan Jin dari nasibin yang meminta perbekalan padaku, maka aku beri mereka perbekalan dari tulang, kotoran kambing atau kotoran unta.”


Semoga bermanfaat.


ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ 

“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”


Semoga bermanfaat.


Sumber:


H.R.Bukhari dalam shahihnya, Bab "Idzaa Wakala Rajulan fa Taraka Al-Wakiil Syai'an Ajaazahu". Hadits ini menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani, disampaikan melalui banyak riwayat. 



Al-Qur'an Onlne


Kitab Asbaabun Nuzul hal. 599-600, KH.Shaleh dan KH>Dahlan, Penerbit: CV.Diponegoro, Bandung.


http://www.fadhilza.com/2012/09/tadabbur/interaksi-antara-manusia-dan-jin.html


***


[1]. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, at-tirmidzi dan lain-lain yang bersumber dari ibnu Abbas r.a., tercantum dalam kitab Asbaabun Nuzul.


[2]. Silakan merujuk Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al Asqalani untuk penjelasan lengkapnya.

Posting Komentar untuk "Aneka Kisah dan Bukti Adanya Interaksi Antara Jin dan Manusia"